Selamat datang di blog ini. Terima kasih karena anda telah membuka blog ini. Silahkan menjadi member di blog ini.^^

Jumat, 01 November 2013

Mengendalikan Fungsi Manajemen

Mengendalikan Fungsi Manajemen

Pengendalian (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tugasnya mengawasi, mengevaluasi, memantau, apa yang dilaksanakan apakah sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dalam fungsi pengendalian ini, mekanisme yang dilakukan adalah membandingkan hasil yang telah dicapai dengan rencana atau target hasil yang ditetapkan. Apabila hasil tidak sama dengan target, maka akan terjadi penyimpangan. Penyimpangan dapat bersifat menguntungkan, tetapi juga dapat merugikan.
Yang lebih penting dalam fungsi pengendalian adalah mengetahui penyimpangan yang terjadi, maka harus dicari penyebab ketidaksuksesan. Dalam mencari penyebab kegagalan atau belum sukses, jangan sampai menyalahkan pihak lain sebagai penyebab kegagalan. Faktor penyebab kegagalan sebaiknya dicari pada diri sendiri. Setelah diketahui penyebabnya, maka segera disiapkan program perbaikan untuk mengatasi kegagalan sehingga pada periode berikutnya diharapkan tidak akan terulang lagi kegagalan tersebut. Seandainya hasilnya sukses, maka pada periode berikutnya diprogramkan untuk mempertahankan keberhasilan atau bahkan meningkatkan keberhasilan tersebut.
Beberapa tujuan pengawasan administrasi kantor menurut Odgers (2005) adalah:
1.      Meningkatkan kinerja organisasi secara kontinu, karena kondisi persaingan usaha yang semakin tinggi menuntut organisasi untuk setiap saat mengawasi kinerjanya;
2.      Meningkatkan efisiensi dan keuntungan bagi organisasi dengan menghilangkan pekerjaan yang tidak perlu atau mengurangi penyalahgunaan alat atau bahan;
3.      Menilai derajat pencapaian rencana kerja dengan hasil actual yang dicapai, dan dapat dipakai sebagai dasar pemberian kompensasi bagi seorang pegawai;
4.      Mengoordinasikan beberapa elemen tugas atau program yang dijalankan;
5.      Meningkatkan keterkaitan terhadap tujuan organisasi agar tercapai.
Pengawasan dapat berjalan efektif apabila memperhatikan hal-hal berikut ini:
1.      Jalur/urut-urutan (routing) : manajer harus mengetahui jalur dimana sering terjadi kesalahan.
2.      Penetapan waktu (scheduling) : manajer harus dapat  menetapkan kapan sebaiknya tugas pengawasan itu dilakukan.
3.      Perintah pelaksanaan (dispatching) : berupa perintah yang bertujuan agar pekerjaan tersebut dapat tepat waktu.
4.      Tindak lanjut (follow up).
Jenis-jenis pengawasan pemasaran:
1.      Pengawasan atas perencanaan tahunan.
2.      Pengawasan profitabilitas.
3.      Pengawasan efisiensi.
4.      Pengawasan strategic.
Kotler, Philip. (2003). Marketing Insight From A To Z. Jakarta:Penerbit Erlangga (tejemahan)
S, Alam. (2007). Ekonomi. Jakarta:Esis
Sukoco, Badri M. (2007). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta:Penerbit Erlangga.

Wiyono, Slamet. (2004).  Manajemen Potensi Diri. Jakarta: Grasindo