TUGAS
KELOMPOK SOFTSKILL
PSIKOLOGI
MANAGEMENT
Disusun oleh:
1.
Ratu Maisya M.
2.
Resty Ananda
3.
Risnawati
4.
Tiara Oktaritna
3PA06
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
1.
KEKUASAAN
Kekuasaan
adalah kemampuan seseorang atau sekelompok manusia untuk mempengaruhi tingkah
laku seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah laku itu
menjadi sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan
itu.
Stress
menurut beberapa tokoh :
1.
Robert Mac Iver
mengatakan bahwa Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku
orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi perintah / dengan tidak
langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan cara yg tersedia. Kekuasaan
biasanya berbentuk hubungan, ada yg memerintah dan ada yg diperintah. Manusia
berlaku sebagau subjek sekaligus objek dari kekuasaan.
2.
Menurut C.
Wright Mills : kekuasaan adalah
dominasi, yaitu kemampuan untuk melaksanakan kemauan kendatipun orang lain
menentangnya.
3.
Menurut Max Weber,
kekuasaan adalah kemampuan untuk dalam
suatu hubungan sosial, melakukan kemauan sendiri sekalipun mengalami perlawanan.
Dalam pembicaraan
umum, kekuasaan dapat berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan
pejabat negara. Sehingga tidak salah bila dikatakan kekuasaan adalah kemampuan
untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan
tersebut.
a.
Sumber-sumber
Kekuasaan.
Konsepsi mengenai sumber kekuasaan yang telah
diterima secara luas adalah dikotomi antara “position power” (kekuasaan karena kedudukan) dan “personal power” (kekuasaan pribadi).
Menurut konsep tersebut, kekuasaan sebagian diperoleh dari peluang yang melekat
pada posisi seseorang dalam organisasi dan sebagian lagi disebabkan oleh
atribut-atribut pemimpin tersebut serta dari hubungan pemimpin – pengikut. Termasuk
dalam Position Power adalah kewenangan formal, kontrol terhadap sumber
daya dan imbalan, kontrol terhadap hukuman, kontrol terhadap informasi, kontrol
ekologis. Sedangkan Personal Power
berasal dari keahlian dalam tugas, persahabatan, kesetiaan, kemampuan persuasif
dan karismatik dari seorang pemimpin. Dengan bahasa yang sedikit berbeda,
Kartini Kartono (1994:140) mengungkapkan bahwa sumber kekuasaan seorang
pemimpin dapat berasal dari:
1.
kemampuannya
untuk mempengaruhi orang lain;
2.
Sifat
dan sikapnya yang unggul, sehingga mempunyai kewibawaan terhadap pengikutnya;
3.
Memiliki
informasi, pengetahuan, dan pengalaman yang luas;
4.
Memiliki
kemahiran human relation yang baik, kepandaian bergaul dan berkomunikasi.
Kekuasaan merupakan kondisi dinamis yang dapat
berubah sesuai perubahan kondisi dan tindakan-tindakan individu atau kelompok.
Ada dua teori yang dapat menjelaskan bagaimana kekuasaan diperoleh,
dipertahankan atau hilang dalam organisasi. Teori tersebut adalah:
1.
Social
Exchange Theory, menjelaskan bagaimana kekuasaan diperoleh dan hilang selagi
proses mempengaruhi yang timbal balik terjadi selama beberapa waktu antara
pemimpin dan pengikut. Fokus dari teori ini mengenai expert power dan
kewenangan.
2.
Strategic Contingencies Theory, menjelaskan
bahwa kekuasaan dari suatu subunit organisasi tergantung pada faktor keahlian
dalam menangani masalah penting, sentralisasi unit kerja dalam arus kerja, dan
tingkat keahlian dari subunit tersebut.
Para pemimpin
membutuhkan kekuasaan tertentu untuk dapat efektif, namun hal itu tidak berarti
bahwa lebih banyak kekuasaan akan lebih baik. Jumlah keseluruhan kekuasaan yang
diperlukan bagi kepemimpinan yang efektif tergantung pada sifat organisasi,
tugas, para bawahan, dan situasi. Pemimpin yang mempunyai Position Power yang cukup, sering tergoda untuk membuat banyak
orang tergantung padanya daripada mengembangkan dan menggunakan Expert Power dan Referent Power. Sedangkan dalam Personal
Power, seorang pemimpin yang mempunyai Expert
Power atau daya tarik karismatik sering tergoda untuk bertindak dengan
cara-cara yang pada akhirnya akan mengakibatkan kegagalan.
2. STRESS
A.
Definisi
Stress
Stres dalam arti secara umum
adalah perasaan tertekan, cemas dan tegang. Dalam bahasa sehari – hari stres di
kenal sebagai stimulus atau respon yang menuntut individu untuk melakukan
penyesuaian.
Stress
menurut beberapa tokoh :
a. Menurut Lazarus & Folkman
(1986) stres adalah keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik
dari tubuh atau kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai potensial membahayakan,
tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya
b. Menururt McGrath, dan Wedford
dalam Arend dkk (1997) Stres diterangkan sebagai suatu istilah yang digunakan
dalam ilmu perilaku dan ilmu alam untuk mengindikasikan situasi atau kondisi
fisik, biologis dan psikologis organisme yang memberikan tekanan kepada
psikologis organisme itu sehingga ia berada diatas ambang batas kekuatan
adaptifnya.
c. Menurut Chapplin (1999) Stres
adalah suatu keadaan tertekan, baik secara fisik maupun.
d. Rice (2002) mengatakan bahwa
stres adalah suatu kejadian atau stimulus lingkungan yang menyebabkan individu
merasa tegang.
B.
Sumber-Sumber
Stress
Terdapat
beberapa sumber-sumber stress:
1.
Menurut
Lazarus & Folkman kondisi fisik, lingkungan dan sosial yang merupakan
penyebab dari kondisi stress yang disebut dengan stressor. Stressor dapat
berbentuk fisik, seperti polusi udara dan dapat juga berkaitan dengan
lingkungan sosial.
2.
Lazarus
& Cohen (1984) mengklasifikasikan stressor kedalam tiga kategori, yaitu:
a.
Catacysmic
Event : Fenomena besar atau tiba-tiba terjadi, seperti kejadian-kejadian
penting yang mempengaruhi banyak orang seperti bencana alam.
b.
Personal
Stressor : kejadian-kejadian penting mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah
orang tertentu, seperti kritis keluarga.
c.
Background
stressor : pertikaian atau permasalahan yang bisa terjadi setiap hari, seperti
masalah dalam pekerjaan dan rutinitas pekerjaan.
3.
Sarafino
(1998) membagi tiga jenis sumber yang dapat terjadi pada kehidupan individu :
a.
Sumber
yang berasal dari individu
Ada
dua cara stress berasal dari individu. Pertama adalah melalui adanya penyakit.
Penyakit yang diderita individu menyebabkan tekanan biologis dan psikologis
sehingga menimbulkan stress. Cara kedua adalah melalui terjadinya konflik. Konflik
merupakan sumber yang paling utama. Pada saat konflik individu memiliki
kecenderungan yang berlawanan : menjau dan mendekat.
b.
Sumber
yang berasal dari keluarga
Stress
dalam keluarga dihasilkan dari adanya perilaku, kebutuhan-kebutuhan dan
kepribadian dari masing-masing anggota keluarga yang berdampak kepada anggota
keluarga lainnya. Konflik interpersonal dapat timbul dariadanya masalah
financial, perilaku yang tidak sesuai, melalui adanya tujuan yang berbeda antar
anggota keluarga, bertambahnya anggota keluarga, perceraian orang tua,
penyakit, kematian anggota keluarga dll.
c.
Sumber
tress yang berasal dari komunitas dan masyarakat
Adanya
hubungan manusia dengan lingkungan luar menyebabkan banyak kemungkinan muncul
sumber-sumber stress.
C.
Pendekatan
Stress
a.
Pendekatan
Stress
Pendekatan Stress
menurut Sarafino (1994) adalah :
1. Stimulus
Keadaan/situasi dan peristiwa yang dirasakan mengancam atau membahayakan yang menghasilkan perasaan tegang disebut sebagai stressor. Beberapa ahli yang menganut pendekatan ini mengkategorikan stressor menjadi tiga :
Keadaan/situasi dan peristiwa yang dirasakan mengancam atau membahayakan yang menghasilkan perasaan tegang disebut sebagai stressor. Beberapa ahli yang menganut pendekatan ini mengkategorikan stressor menjadi tiga :
· Keadaan kronis, contoh hidup dalam keadaan suasana yang bising
· Peristiwa hidup yang penting, contoh : kehilangan seseorang yang
disayangi
· Peristiwa katastropik, contoh : gempa bumi
2. Respon
Respon adalah reaksi
seseorang terhadap stresor. Terdapat dua komponen yang saling berhubungan,
komponen Fisiologis dan komponen Psikologis. Dimana kedua espon tersebut
disebut dengan strain atau ketegangan.
· Komponen Fisiologis, misalnya detak jantung, sakit perut, keringat
· Komponen psikologis, misalnya pola berfikir dan emosi
3. Proses
Stres sebagai suatu proses terdiri dari stresor dan strain ditambah dengan satu dimensi yang peting yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan. Proses ini melibatkan interaksi dan penyesuaian diri yang kontinyu yang disebut juga dengan istilah transaksi antara manusia dengan lingkungan, yang didalamnya termasuk perasaan yang dialami dan bagaimana orang lain merasakannya
Stres sebagai suatu proses terdiri dari stresor dan strain ditambah dengan satu dimensi yang peting yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan. Proses ini melibatkan interaksi dan penyesuaian diri yang kontinyu yang disebut juga dengan istilah transaksi antara manusia dengan lingkungan, yang didalamnya termasuk perasaan yang dialami dan bagaimana orang lain merasakannya
b. Pendekatan individual.
Seorang karyawan dapat berusaha sendiri untuk
mengurangi level stresnya. Strategi yang bersifat individual yang cukup efektif
yaitu; pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi, dan dukungan
sosial. Dengan pengelolaan waktu yang baik maka seorang karyawan dapat
menyelesaikan tugas dengan baik, tanpa adanya tuntutan kerja yang tergesa-gesa.
Dengan latihan fisik dapat meningkatkan kondisi tubuh agar lebih prima sehingga
mampu menghadapi tuntutan tugas yang berat. Selain itu untuk mengurangi stress
yang dihadapi pekerja perlu dilakukan kegiatan-kegiatan santai. Dan sebagai
strategi terakhir untuk mengurangi stres adalah dengan mengumpulkan sahabat,
kolega, keluarga yang akan dapat memberikan dukungan dan saran.